Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Kantung Udara Peluncur Kapal
04/23/2024
Kantung Udara yang Digunakan Saat Peluncuran Kapal
05/09/2024
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Kantung Udara Peluncur Kapal
04/23/2024
Kantung Udara yang Digunakan Saat Peluncuran Kapal
05/09/2024

Bagaimana kantung udara menyelamatkan kapal yang tenggelam

Kantung udara juga banyak digunakan dalam operasi penyelamatan bangkai kapal. Selama penyelamatan bangkai kapal, kantung udara sering kali ditempatkan di sisi atau bagian bawah bangkai kapal. Kantong udara ini mengembang untuk memberikan daya apung, sehingga bangkai kapal mengapung atau mengapung sebagian, yang memungkinkan untuk ditarik atau diangkat. Sering kali, beberapa kantung udara digunakan di lokasi yang berbeda untuk memberikan daya apung dan penyangga yang memadai. Metode ini lebih efisien dan lebih aman daripada metode penyelamatan tradisional, seperti menggunakan peralatan pengangkat atau penyelam untuk beroperasi di bawah air.

Kantong udara biasanya dioperasikan melalui langkah-langkah berikut saat menyelamatkan kapal yang tenggelam:

  1. Menilai lokasi: Pertama, bangkai kapal dan lingkungan sekitarnya harus dinilai. Ini termasuk menentukan faktor-faktor seperti lokasi, kedalaman, kondisi bangkai kapal, kondisi dasar laut, dan kondisi di perairan sekitarnya.
  2. Tentukan rencana penyelamatan: Berdasarkan hasil penilaian di lokasi, rumuskan rencana penyelamatan yang sesuai. Hal ini dapat mencakup pemilihan jenis dan ukuran kantung udara yang sesuai, penentuan tempat penempatan kantung udara, dan penentuan rencana untuk mengembang dan mengempiskan kantung udara.
  3. Penyebaran kantung udara: Tempatkan kantung udara di lokasi yang tepat di sekitar kapal yang tenggelam. Kantung udara dapat ditempatkan di sisi atau dasar bangkai kapal, tergantung kondisi bangkai kapal dan rencana penyelamatan.
  4. Mengembang kantung udara: Setelah kantung udara terpasang, Anda dapat mulai mengembang. Sumber udara bertekanan tinggi biasanya digunakan untuk mengisi kandung kemih dengan udara atau gas lain untuk memberikan daya apung yang cukup untuk mengapungkan atau mengapungkan sebagian kapal yang tenggelam.
  5. Mengapungkan kapal yang tenggelam: Ketika mengembang, kantung udara akan memberikan daya apung untuk mengapungkan atau mengapungkan sebagian kapal yang tenggelam. Hal ini memudahkan operasi penarikan atau pengangkatan selanjutnya.
  6. Proses kontrol: Selama proses pengapungan kembali kapal yang tenggelam, perlu untuk terus memantau dan menyesuaikan inflasi dan pembuangan kantung udara untuk memastikan keamanan dan efektivitas proses penyelamatan.
  7. Mengangkat atau menarik: Setelah kapal yang tenggelam diapungkan kembali, kapal tersebut dapat dipindahkan ke lokasi target dengan menggunakan derek, kapal tunda, atau peralatan lain, seperti menariknya ke tempat perbaikan atau keluar dari perairan.
  8. Bersihkan lokasi: Setelah penyelamatan selesai, lokasi perlu dibersihkan untuk memastikan keamanan air dan perlindungan lingkungan.

Seluruh proses ini membutuhkan tim penyelamatan dan peralatan yang sangat khusus untuk memastikan operasi berjalan dengan aman dan sukses.